Pengertian Hujan
![]() |
proses terjadinya hujan |
• Hujan adalah jumlah air dari curah hujan yang jatuh dan tertampung pada bidang datar lanpa mengalami penguapan, peresapan dan pengaliran dalam jangka waktu tertentu (seperti harian, bulanan dan tahunan).
• Jumlah curah hujan dinyatakan dalam tinggi air (mm) yang diukur dengan posisi datar oleh penakar nujan dengan spesifikasi luas mulut/corong penakar adalah 100 cm2, sehingga curah hujan 1 mm setara dengan 10 cc per 100 cm2 ataupun curah hujan 1 mm setara dengan 1 liter air per m tertampung bidang datar.
Hari hujan adalah jumlah hari yang mana curah hujan dalam sehari setinggi > 0,5 mm. Bila dalam sehari curah hujan < 0,5 mm maka hari hujannya sama dengan nol tetapi curah hujan tetap diperhitungKan.
Karakteristik hujan umumnya meliputi jumlah curah hujan dan lamanya hujan, sedangkan intensitas hujan untuk keperfuan yang lebih khusus.
· Hujan merupakan sumber air yang paling utama untuk berbagai tanaman pertanian termasuk perkebunan kelapa sawit.

PolaHujan
·
Secara klimatologis berdasarkan karakteristik pola
hujan maka tipe iklim di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu moonson,
ekuatorial dan lokal.
· Tipe moonson dicirikan oleh pola hujan yang bersifat
unimodal (satu puncak musim hujan). Peluang musim hujan dijumpai selama enam
bulan yaitu November-April, selama tiga bulan curah hujan relatif tinggi hingga
puncak yaitu Desember-Februari. Peluang musim kemarau juga dijumpai selama enam
bulan yaitu Mei-Oktober, selama Juni-Agustus curah hujan relatif rendah hingga
terendah. Pola hujan seperti ini umumnya dijumpai pada kebun-kebun kelapa sawit
di Lampung, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
· Tipe ekuatorial dicirikan oleh pola hujan dengan
bentuk bimodal (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan
Oktober yaitu pada saat matahari berada dekat ekuator. Pola hujan seperti ini
umumnya dijumpai pada kebun-kebun kelapa sawit di Sumatera Utara, Riau,
Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan Papua.
·
Pola lokal juga dicirikan oleh bentuk pola hujan
unimodal (satu puncak hujan) tapi bentuknya berlawanan dengan pola hujan pada
tipe moonson.
Pengaruh curah hujan rendah
selama musim kemarau
Merupakan salah satu faktor
pembatas bagi pertumbuhan dan hasil kelapa sawit karena mengakibatkan cekaman
kekeringan.
·
Menyebabkan penutupan stomata pada siang hari.
Meningkatkan
temperatur daun.
Mengurangi
transpirasi dan fotosintesis
Meningkatkan aborsi bunga betina dan menunda membukanya daun muda (Pupus).
Meningkatkan aborsi bunga betina dan menunda membukanya daun muda (Pupus).
Mengurangi
seks rasio jumlah bunga betina berkurang dan meningkatkan jumlah bunga jantan.
Penurunan
hasil sewaktu musim kemarau karena kematangan tandan tidak normal atau
dipercepat.
Penurunan hasil setelah musim
kemarau disebabkan gugumya tandan bunga yang telah mekar, aborsi dan berpengaruh terhadap penentuan jenis kelamin bunga.
Penurunan
hasil atau produksi tandan buah segar kelapa sawit umumnya berkisar 5 - 45%.
BACA JUGA ARTIKEL KAMI : 1. ciri fisik bibit yang afkir di pre-nursery
2. PENENTUAN PENANAMAN KELAPA SAWIT PADASETIAP HEKTAR
3. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar