https://tools.seoservices.com Bagi-Bagi ilmu SAWIT: PERAN HUJAN TERHADAP KELAPA SAWIT

Jumat, 03 November 2017

PERAN HUJAN TERHADAP KELAPA SAWIT

PERAN HUJAN TERHADAP KELAPA SAWIT

Pengertian Hujan 


proses terjadinya hujan
 

Hujan adalah jumlah air dari curah hujan yang jatuh dan tertampung pada bidang datar lanpa mengalami penguapan, peresapan dan pengaliran dalam jangka waktu tertentu (seperti harian, bulanan dan tahunan).
• Jumlah curah hujan dinyatakan dalam tinggi air (mm) yang diukur dengan posisi datar oleh penakar nujan dengan spesifikasi luas mulut/corong penakar adalah 100 cm2, sehingga curah hujan 1 mm setara dengan 10 cc per 100 cm2 ataupun curah hujan 1 mm setara dengan 1 liter air per m tertampung bidang datar.

Hari hujan adalah jumlah hari yang mana curah hujan dalam sehari setinggi > 0,5 mm. Bila dalam sehari curah hujan < 0,5 mm maka hari hujannya sama dengan nol tetapi curah hujan tetap diperhitungKan.


Karakteristik hujan umumnya meliputi jumlah curah hujan dan lamanya hujan, sedangkan intensitas hujan untuk keperfuan yang lebih khusus.


·    Hujan merupakan sumber air yang paling utama untuk berbagai tanaman pertanian termasuk perkebunan kelapa sawit.

·    Sumber air lainnya, misalnya air sungai praktis hanya untuk skala kecil saja seperti irigasi (penyiraman) pembibitan kelapa sawit.

·    Di Indonesia dijumpai keragaman hujan yang cukup besar dari satu tempat ke tempat lain secara spasial maupun dan waktu ke waktu secara temporal.

·    Secara spasial daerah pegunungan dengan topografl berbukit umumnya berpotensi hujan yang lebih besardari dataran rendah.

·    Secara temporal pada bulan-bulan tertentu hujan sangat melimpah. sementara pada waktu lain hujannya sangat sedikit. 



PolaHujan
·     Secara klimatologis berdasarkan karakteristik pola hujan maka tipe iklim di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu moonson, ekuatorial dan lokal.
·   Tipe moonson dicirikan oleh pola hujan yang bersifat unimodal (satu puncak musim hujan). Peluang musim hujan dijumpai selama enam bulan yaitu November-April, selama tiga bulan curah hujan relatif tinggi hingga puncak yaitu Desember-Februari. Peluang musim kemarau juga dijumpai selama enam bulan yaitu Mei­-Oktober, selama Juni-Agustus curah hujan relatif rendah hingga terendah. Pola hujan seperti ini umumnya dijumpai pada kebun-kebun kelapa sawit di Lampung, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
·    Tipe ekuatorial dicirikan oleh pola hujan dengan bentuk bimodal (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober yaitu pada saat matahari berada dekat ekuator. Pola hujan seperti ini umumnya dijumpai pada kebun-kebun kelapa sawit di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan Papua.
·    Pola lokal juga dicirikan oleh bentuk pola hujan unimodal (satu puncak hujan) tapi bentuknya berlawanan dengan pola hujan pada tipe moonson.
 

Pengaruh curah hujan rendah selama musim kemarau
Merupakan salah satu faktor pembatas bagi pertumbuhan dan hasil kelapa sawit karena mengakibatkan cekaman kekeringan.
·       Menyebabkan penutupan stomata pada siang hari.
Meningkatkan temperatur daun.
Mengurangi transpirasi dan fotosintesis
Meningkatkan aborsi bunga betina dan menunda membukanya daun muda (Pupus).
Mengurangi seks rasio jumlah bunga betina berkurang dan meningkatkan jumlah bunga jantan.
Penurunan hasil sewaktu musim kemarau karena kematangan tandan tidak normal atau dipercepat.
Penurunan hasil setelah musim kemarau disebabkan gugumya tandan bunga yang telah mekar, aborsi dan berpengaruh terhadap penentuan jenis kelamin bunga.
Penurunan hasil atau produksi tandan buah segar kelapa sawit umumnya berkisar 5 - 45%.

           Kematangan buah tidak nomal karena curah hujan rendah.

BACA JUGA ARTIKEL KAMI : 1. ciri fisik bibit yang afkir di pre-nursery
                                                       2. PENENTUAN PENANAMAN KELAPA SAWIT PADASETIAP HEKTAR
                                                       3. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ciri fisik bibit yang afkir di pre-nursery

ciri fisik bibit yang afkir di pre-nursery a.  Pucuk bengkok atau daun berputar.      Kondisi ini diakibatkan oleh penanaman kecamba yan...