https://tools.seoservices.com Bagi-Bagi ilmu SAWIT: PENENTUAN PENANAMAN KELAPA SAWIT PADA SETIAP HEKTAR

Jumat, 03 November 2017

PENENTUAN PENANAMAN KELAPA SAWIT PADA SETIAP HEKTAR



PENENTUAN PENANAMAN KELAPA SAWIT

PADASETIAP HEKTAR


Penentuan penanaman bibit sawit disetiap hektarnya berdasarkan dari kenyataan bahwa sawit tersebut akan tumbuh secara simetris, dengan daun-daunnya membentuk naungan yang melingkar. Radius dari pola naungan akan cenderung berkurang apabila jarak penanaman lebih rapat dan akan bertambah apabila jarak penanaman lebih rengang naungan menjadi maksimum jika daun-daun pada bagian tengah kanopi dapat mencapai posisi horizontal tanpa gangguan dari tanaman disekitarnya. Pada jarak tanam dimana kanopi tanaman sawit mampu melakukan aktifitas foto sintesis secara maksimum dan selama tanaman tersebut tidak terganggu oleh kompetisi cahaya dengan tanaman lain, makan akan dicapai pertumbuhan yang maksimum.

Pada uraian diatas terlihat sangat jelas bahwa tanaman sawit mempunyai karakteristik pertumbuhan yang berbeda-beda sehingga memerlukan jarak tanam yang berbeda juga dan jarak tersebut ditentukan oleh jenis tanah, kelembaban-kelembaban dan adanya teras, hal tersebut menjadi sangat penting dalam menentukan pedoman untuk mencari variasi permutasi.

Daya tumbuh perbandingan dari sawit yang berasal dari supplier tercatat dengan baik, hal tersebut dimaksudkan untuk membuat perumusan kebijaksanaan group didalam penentuan kepadatan penanaman dan jarak tanam.

Bahan bibit yang tertulis berikut ini telah di klasifikasikan secara berurutan berdasarkan dari daya tumbuh vegetatifnya.

1.   HMBP (G, HOPE)          - Daya tumbuh sangat bagus   - Cepat menjadi tinggi
2.   Chemara (GUTHRIE)    - Daya tumbuh bagus
3.   UPB                                - Daya tumbuh cukup
4.   HRU                               - Berbentuk relative pendek - Lebih pendek dari pada jenis yang lain padaumur sama
5.   EPA                                  - Berbentuk relative pendek

Kepadatan tersebut dapat dipakai untuk lahan datar yang normal dan pada daerah perbukitan yang miring. Pada lahan yang datar dan bergelombang pola penanaman akan dilakukan berdasarkan bentuk segitiga sama sisi yaitu secara garis lurus, sedang pada daerah curam dibuat teras kontur penanaman dilakukan pada teras-teras tersebut.



Perlu untuk diperhatikan bahwa pada sebagian besar bahan tanam yang berdaya tumbuh baik, ditanam pada kepadatan yang rendah pada suatu ketinggian. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga agar kompetisi cahaya antar tanaman minimum. Kompetisi dapat menyebabkan sawit menggunakan energinya lebih banyak untuk tumbuh daripada pembentukan buah, sementara itu pada waktu yang bersamaan dapat mengakibatkan pendeknya umur ekonomi tanaman.  
                                       
Pada sebagian area yang jauh dari pantai, tipe tanah dan teras umumnya sangat sangat bervariasi antara bukit yang miring sampai ke lahan yang relatip subur dan hasil yang optimum tidak dapat dicapai dengan satu jenis kepadatan tanaman.

Pada uraian seperti disebutkan diatas bahan HMPB dapat tumbuh sangat bagus pada lahan yang datar tetapi pertumbuhannya akan jauh lebih lambat pada daerah berbukit, untuk menghilangkan pengaruh seperti itu, perlu dilakukan pengurangan kepadatan penanaman pada lahan yang datar guna menghindari kompetisi cahaya antar sawit dan menambah kepadatan penanaman pada area berbukit yang miring dimana rata-rata pertumbuhannya lebih rendah sehingga area dapat mencapai hasil yang besar dari sawit-sawit yang lebih kecil untuk mengganti kapasitas hasil yang rendah.

Tindakan penggantian kerugian seperti diatas selanjutnya harus dibuat untuk menetralkan pengaruh dari adanya teras, dimana sawit yang ditanam pada sisi rendahan cenderung membentuk naungan yang berlebihan sedangkan pada dasar rendahan selain membentuk naungan yang berlebihan sawit juga tumbuh pada tanah yang lebih lembab daripada disisi bukit. Kedua factor tersebut cenderung membuat penanaman di rendahan lebih cepat tinggi dan akhirnya mengurangi umur ekonomi tanaman. Penggantian kerugian yang disebabkan kejadian seperti diatas adalah dengan penambahan jarak tanam.
Selanjutnya siapa saja yang terlibat pada pemanenan, mengetahui bahwa terlalu tingginya kepadatan tanaman disebabkan karena sawit berusaha untuk tumbuh keatas guna memperoleh cahaya dan pada keadaan tertentu sawit direndahan tingginya dapai mencapai lebih dari 6.09 m, lebih tinggi dibandingkan sawit yang bahan sumbernya sama tetapi ditanam di daerah berbukit.

Thanks sudah mampir gan....
 
BACA JUGA ARTIKEL KAMI : 1. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
                                                       2.  ciri fisik bibit yang afkir di pre-nursery                           
                                                       3. PERAN HUJAN TERHADAP KELAPA SAWIT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ciri fisik bibit yang afkir di pre-nursery

ciri fisik bibit yang afkir di pre-nursery a.  Pucuk bengkok atau daun berputar.      Kondisi ini diakibatkan oleh penanaman kecamba yan...