Penentuan penanaman bibit
sawit disetiap hektarnya berdasarkan dari kenyataan bahwa sawit tersebut akan
tumbuh secara simetris, dengan daun-daunnya membentuk naungan yang melingkar.
Radius dari pola naungan akan cenderung berkurang apabila jarak penanaman lebih
rapat dan akan bertambah apabila jarak penanaman lebih rengang naungan menjadi
maksimum jika daun-daun pada bagian tengah kanopi dapat mencapai posisi
horizontal tanpa gangguan dari tanaman disekitarnya. Pada jarak tanam dimana
kanopi tanaman sawit mampu melakukan aktifitas foto sintesis secara maksimum
dan selama tanaman tersebut tidak terganggu oleh kompetisi cahaya dengan
tanaman lain, makan akan dicapai pertumbuhan yang maksimum.
Pada uraian diatas terlihat
sangat jelas bahwa tanaman sawit mempunyai karakteristik pertumbuhan yang
berbeda-beda sehingga memerlukan jarak tanam yang berbeda juga dan jarak
tersebut ditentukan oleh jenis tanah, kelembaban-kelembaban dan adanya teras,
hal tersebut menjadi sangat penting dalam menentukan pedoman untuk mencari
variasi permutasi.
Daya tumbuh perbandingan dari
sawit yang berasal dari supplier tercatat dengan baik, hal tersebut dimaksudkan
untuk membuat perumusan kebijaksanaan group didalam penentuan kepadatan
penanaman dan jarak tanam.
Bahan bibit yang tertulis
berikut ini telah di klasifikasikan secara berurutan berdasarkan dari daya
tumbuh vegetatifnya.
1. HMBP (G, HOPE) - Daya tumbuh sangat bagus -
Cepat menjadi tinggi
2. Chemara (GUTHRIE) - Daya tumbuh bagus
3. UPB - Daya tumbuh
cukup
4. HRU -
Berbentuk relative pendek - Lebih pendek dari pada jenis yang lain padaumur
sama
5. EPA -
Berbentuk relative pendek
Kepadatan tersebut dapat dipakai untuk lahan datar yang
normal dan pada daerah perbukitan yang miring. Pada lahan yang datar dan
bergelombang pola penanaman akan dilakukan berdasarkan bentuk segitiga sama
sisi yaitu secara garis lurus, sedang pada daerah curam dibuat teras kontur
penanaman dilakukan pada teras-teras tersebut.
Perlu untuk diperhatikan
bahwa pada sebagian besar bahan tanam yang berdaya tumbuh baik, ditanam pada kepadatan
yang rendah pada suatu ketinggian. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menjaga agar kompetisi cahaya antar tanaman minimum. Kompetisi
dapat menyebabkan sawit menggunakan energinya lebih banyak untuk tumbuh
daripada pembentukan buah, sementara itu pada waktu yang bersamaan dapat
mengakibatkan pendeknya umur ekonomi tanaman.
Pada sebagian area
yang jauh dari pantai, tipe tanah dan teras umumnya sangat sangat bervariasi
antara bukit yang miring sampai ke lahan yang relatip subur dan hasil yang
optimum tidak dapat dicapai dengan satu jenis kepadatan tanaman.
Pada uraian
seperti disebutkan diatas bahan HMPB dapat tumbuh sangat bagus pada lahan yang
datar tetapi pertumbuhannya akan jauh lebih lambat pada daerah berbukit, untuk
menghilangkan pengaruh seperti itu, perlu dilakukan pengurangan kepadatan
penanaman pada lahan yang datar guna menghindari kompetisi cahaya antar sawit
dan menambah kepadatan penanaman pada area berbukit yang miring dimana
rata-rata pertumbuhannya lebih rendah sehingga area dapat mencapai hasil yang
besar dari sawit-sawit yang lebih kecil untuk mengganti kapasitas hasil yang
rendah.
Tindakan
penggantian kerugian seperti diatas selanjutnya harus dibuat untuk menetralkan
pengaruh dari adanya teras, dimana sawit yang ditanam pada sisi rendahan
cenderung membentuk naungan yang berlebihan sedangkan pada dasar rendahan
selain membentuk naungan yang berlebihan sawit juga tumbuh pada tanah yang lebih
lembab daripada disisi bukit. Kedua factor tersebut cenderung membuat penanaman
di rendahan lebih cepat tinggi dan akhirnya mengurangi umur ekonomi tanaman.
Penggantian kerugian yang disebabkan kejadian seperti diatas adalah dengan
penambahan jarak tanam.
Selanjutnya siapa
saja yang terlibat pada pemanenan, mengetahui bahwa terlalu tingginya kepadatan
tanaman disebabkan karena sawit berusaha untuk tumbuh keatas guna memperoleh
cahaya dan pada keadaan tertentu sawit direndahan tingginya dapai mencapai
lebih dari 6.09 m, lebih tinggi dibandingkan sawit yang bahan sumbernya sama
tetapi ditanam di daerah berbukit.
Thanks sudah mampir gan....
BACA JUGA ARTIKEL KAMI : 1.
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
2.
ciri fisik bibit yang afkir di pre-nursery
3.
PERAN HUJAN TERHADAP KELAPA SAWIT